"Target kami tahun ini membuat modul yang mudah dipahami semua orang khususnya petani, for all for free," ujar Roni Pramadita, Direktur Eksekutif Medco Foundation kepada pers di Jakarta, Kamis (24/4). Hal yang menjadi tantangan terbesar selain isi dari modul tersebut adalah bagaimana agar informasi yang dismapiakan bisa diakses sebanyak mungkin lapisan masyarakat dan tidak dikomersilkan.
Pola tanam padi SRI organik telah berhasil diuji coba pada lahan seluas 7,4 hektare di Cianjur, Jawa Barat sejak setahun terakhir. Selama dua kali panen, produksi gabah kering giling meningkat menjadi 10 ton per hektare. Selain di Cianjur, Medco Foundation juga mendukung uji coba pertanian padi dengan metode SRI organik pada 20 hektar lahan di Merauke. Saat ini bahkan sudah 140 hektar lahan di ujung Papua itu yang dikelola dengan SRI organik.
"Sudah dua kali panen, produktivitas di Merauke 3,5-5 ton per hektare, lebih kecil sih namun wajar karena tanahnya beda degan di Jawa dan belum menggunakan pupuk kompos, tapi jangan salah, satu petani di sana mengolah 3 hektar lahan lho," ujar Roni.
SRI organik tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas lahan, namun juga lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk kimia melainkan kompos yang dapat dibuat sendiri dengan MOL (mikroorganisme lokal). Dengan SRI organik, para petani diharapkan dapat mengelola lahan secara mandiri tanpa tergantung fluktuasi harga pupuk.